Selasa, 27 September 2011

Cara Akses Internet dan Localhost

Cara Akses Internet dan Localhost

Sebelum kita membahas bagaimana cara akses Internet, akan kita bahas terlebih dahulu tentang perbedaan Internet dan Localhost. Internet, yaitu jaringan global yang dapat diakses oleh seluruh komputer yang ada di dunia dengan kelas IP yang berbeda-beda. Sedangkan Localhost adalah server jaringan local yang dapat diakses oleh komputer pada jaringan local tertentu dengan kelas IP yang sama.
Untuk mengakses Internet dan Localhost dilakukan dengan menggunakan bahasa protokol yang sama, yaitu HyperText Transfer Ptotocol (HTTP). Web host Internet disimpan pada komputer yang dapat diakses oleh seluruh komputer yang terhubung jaringan Internet. Pada web host internet, kita dapat meletakan informai-informasi, data-data, file-file sehingga dapat diakses oleh siapa saja dengan cara tertentu. Sebelum menyimpan informasi pada web host internet, kita diharuskan memiliki nama domain, yaitu Top Level Domain (TLD). Untuk pelayanan TLD ini dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) di http:/www.pandi.or.id . Sedangkan pada Localhost, kita dapat membuat domain virtual sendiri dengan alamat IP default 127.0.0.1 dan domain default localhost.
Akses Internet dan Localhost
Cara untuk mengakses Internet dan Localhost adalah sama. Protokol komunikasi yang digunakan adalah protokol TCP/IP. Web browser yang digunakan di antaranya Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer, atau yang lain. Berikut langkah mengakses Internet dan localhost.
• Klik menu start
• Pilih Mozilla Firefox ( web browser yang anda gunakan )
• Ketik alamat internet dengan nama domain atau ketik alamat localhost dengan mengetik IP address localhost (127.0.0.1)
Sekian thanks
Nanti kita akan bahas cara membuat local host

internet service provider

nternet service provider

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
An Internet service provider (ISP) is a company that provides access to the Internet. Access ISPs directly connect customers to the Internet using copper wires, wireless or fiber-optic connections.[1] Hosting ISPs lease server space for smaller businesses and host other people servers (colocation). Transit ISPs provide large tubes for connecting hosting ISPs to access ISPs.[2]
Internet connectivity options from end-user to Tier 3/2 ISPs

Contents

[hide]

History

The internet started off as a closed network between government research laboratories and relevant parts of universities. It became popular and then universities and colleges started giving more of their members access to it. As a result, commercial Internet Service Providers occurred to provide access for mainly those who missed their university accounts. In 1990, Brookline, Massachusetts-based The World became the first commercial ISP (see http://www.zakon.org/robert/internet/timeline/, also published as RFC 2235 http://tools.ietf.org/html/rfc2235).

[edit] Access ISPs

ISPs employ a range of technologies to enable consumers to connect to their network.
For users and small businesses, traditional options include: dial-up, DSL (typically Asymmetric Digital Subscriber Line, ADSL), broadband wireless, cable modem, fiber to the premises (FTTH), and Integrated Services Digital Network (ISDN) (typically basic rate interface). For customers with more demanding requirements, such as medium-to-large businesses, or other ISPs, DSL (often Single-Pair High-speed Digital Subscriber Line or ADSL), Ethernet, Metropolythian Ethernet, Gigabit Ethernet, Frame Relay, ISDN (B.R.I. or P.R.I.), ATM (Asynchronous Transfer Mode) and upload satellite Internet access. Sync-optical cabling (SONET) are more likely to be used.[citation needed]
Typical home user connectivity
Business-type connection:

Locality

When using a dial-up or ISDN connection method, the ISP cannot determine the caller's physical location to more detail than using the number transmitted using an appropriate form of Caller ID; it is entirely possible to e.g. connect to an ISP located in Mexico from the USA. Other means of connection such as cable or DSL require a fixed registered connection node, usually associated at the ISP with a physical address.

Hosting ISPs

Hosting ISPs routinely provide email, FTP, and web-hosting services. Other services include virtual machines, clouds, or entire physical servers where customers can run their own custom software.

Transit ISPs

Internet Connectivity Distribution & Core.svg
Just as their customers pay them for Internet access, ISPs themselves pay upstream ISPs for Internet access. An upstream ISP usually has a larger network than the contracting ISP and/or is able to provide the contracting ISP with access to parts of the Internet the contracting ISP by itself has no access to.
In the simplest case, a single connection is established to an upstream ISP and is used to transmit data to or from areas of the Internet beyond the home network; this mode of interconnection is often cascaded multiple times until reaching a Tier 1 carrier. In reality, the situation is often more complex. ISPs with more than one point of presence (PoP) may have separate connections to an upstream ISP at multiple PoPs, or they may be customers of multiple upstream ISPs and may have connections to each one of them at one or more point of presence.

Peering

ISPs may engage in peering, where multiple ISPs interconnect at peering points or Internet exchange points (IXs), allowing routing of data between each network, without charging one another for the data transmitted—data that would otherwise have passed through a third upstream ISP, incurring charges from the upstream ISP.
ISPs requiring no upstream and having only customers (end customers and/or peer ISPs) are called Tier 1 ISPs.
Network hardware, software and specifications, as well as the expertise of network management personnel are important in ensuring that data follows the most efficient route, and upstream connections work reliably. A tradeoff between cost and efficiency is possible.

[edit] Derivatives

The following are not a different type of the above ISPs, rather they are derivatives of the 3 core ISP types. A VISP is reselling either access or hosting services. Free ISPs are similar, but they just have a different revenue model.

Virtual ISP

A Virtual ISP (VISP) is an operation which purchases services from another ISP (sometimes called a "wholesale ISP" in this context)[3] which allow the VISP's customers to access the Internet using services and infrastructure owned and operated by the wholesale ISP.

Free ISP

Free ISPs are Internet Service Providers (ISPs) which provide service free of charge. Many free ISPs display advertisements while the user is connected; like commercial television, in a sense they are selling the users' attention to the advertiser. Other free ISPs, often called freenets, are run on a nonprofit basis, usually with volunteer staff.

Related services

See also

References

setting koneksi iki ISP

Setting Koneksi Internet Dial Up dengan Modem Ponsel

internet connection
internet connection
Koneksi internet secara dial up sepertinya baru kita dengar ketika Telkom mengeluarkan produk telkomnet instant-nya dengan nomor dial up 080989999. Cukup dengan memiliki modem yang terhubung dengan PC dan line telepon, kita dengan mudah tinggal plug n pray (tancapkan dan berdo’alah, semoga koneksi bisa langsung nyambung) :D . Wah mana bisa?! Setelah ditancapkan, kita harus membuat koneksi dial up. Cara yang mudah dan biasa saya gunakan adalah lewat : Start Menu \ Program \ Accessories \ Communication \ New Connection Wizard (Asumsi dengan Windows XP OS). Selanjutnya tekan tombol “Next“, Pilih “Connect to the Internet” kemudian “Next“, Pilih “Set up my connection manually” kemudian Next, Pilih “Connect using a dial-up modem” kemudian “Next“, Masukkan ISP Name (misalkan telkomnet), kemudian Masukkan Phone Number (Disini Anda mengisikan no dial up tadi, misal = 080989999), kemudian isikan username dan password sesuai petunjuk ISP. Nah, cara di atas adalah cara umum yang dilakukan bila koneksi dilakukan dengan modem internal maupun external untuk fixed line. Namun dewasa ini banyak kita temui ponsel – ponsel yang bisa digunakan pula sebagai modem. Tentunya ini juga berkaitan erat dengan kemampuan ponsel untuk browsing internet yang pastinya harus ada modem. Dengan modem ponsel, berarti koneksi internet dilakukan dengan teknologi wireless broadband. ISP dalam hal ini adalah operator seluler dari SIM atau RUIM card yang kita gunakan dalam ponsel. Nah, ada banyak beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghubungkan PC dengan modem ponsel. Seringkali teman – teman saya kebingungan cara menghubungkannya dengan mudah, ada pula yang bersusah payah dengan instalasi PC Suite yang rasanya tidak perlu. Sebenernya bagaimana sih cara mudahnya, mari kita kupas bersama.
Continue Anyway
Continue Anyway
Yang Anda butuhkan sebenarnya cuma kabel data dan driver modemnya. Siapkan kabel data kemudian tancapkan pada PC dan Ponsel. Ketika terhubung biasanya PC akan meminta driver-driver yang dibutuhkan, contohnya driver modem dan data modem. Kemudian masukkan CD drivernya ke dalam CD ROM dan biarkan PC mencari driver modemnya secara otomatis. Ketika ditemukan biasanya ada peringatan, pilih saja “continue anyway“, maka proses instalasi driver akan dilakukan. Ikuti saja petunjuknya hingga semua driver terpasang di dalam PC. Nah, setelah proses selesai ini berarti PC dan Ponsel sudah terhubung.
Modem HSDPA Telkomsel Flash
Modem HSDPA Telkomsel Flash
Pada Ponsel, buatlah “data account” untuk koneksi, misalkan untuk produk Telkomsel Flash. Buatlah data account dengan nama “Flash” dengan APN = “internet“. Sedangkan username dan password silahkan Anda kosongi saja. Kemudian Anda simpan. Setelah disimpan, Anda mungkin menemukan satu data account atau beberapa data account di ponsel Anda. Misalkan pada ponsel saya ada 5 data account dengan urutan : AXIS, AXISMMS, Flash, indosatmms, indosatgprs. Kelimanya memiliki nomor “EID” (external ID) sesuai urutannya. Nomor ini bisa Anda lihat dengan membuka properties data account atau menghitungnya dari daftar yang ada. Sehingga bisa kita ketahui bahwa untuk data account “Flash” adalah nomor 3. Ingat – ingatlah nomor ini. Berikutnya, pada PC yang telah terhubung dengan Ponsel tadi, buatlah koneksi dial up seperti di awal tulisan dengan mengubah nomor dial up seperti ini “*99***3#“. Mungkin ada yang bertanya, nomornya harus begitu yah?? Saya sendiri tidak tahu darimana asalnya, tetapi setelah saya coba – coba, ternyata bisa digunakan pada banyak ponsel, misalnya Sony Ericsson dan Nokia. Yang sifatnya dinamis dari nomor itu adalah angka “3“. Angka ini bisa diisi dengan nomor EID data account yang mengubungkan kita ke internet. Jadi kalau nomor EIDnya 1 berarti “*99***1#“, kalau EID-nya 7 berarti “*99***7#“.
Nah, mudah sekali bukan. jadi Anda tidak perlu sampe melakukan
instalasi PC Suite yang dirasa terlalu banyak dan jarang digunakan bila
hanya ingin bisa koneksi ke internet.
Semoga bermanfaat.

setting modem dial-up

Setting Internet Modem Dial Up

Ditulis Oleh @r3-Dh4ni   
Saturday, 07 February 2009
Pemutakhiran Terakhir ( Saturday, 07 February 2009 )
 
Average user rating    (0 vote)
Internet mungkin dah akrab sekali dengan kita,baik dengan wireless,modem,LAN. Nah kali ini gue akan membahas Setting koneksi internet dengan modem telepon rumah..
koneksi internet dengan telepon rumah mungkin tidak semurah dengan telepon rumah yang sudah berlangganan speedy
tapi gak da salahnya jika kita tau cara settingnya karena tidak begitu berbeda antara setting rumah biasa dan telpon rumah yang berlangganan speedy
jenis setting internet telepon rumah dengan modem ada 2 yaitu
internet dengan dial-up modem internal
inernet dengan modem external (ADSL)

kali ini yang modem dial-up dl ntar yang ADSL disambung ke artikel berikutnya
langsung aja ke materi :
  1. Pastikan modem sudah terpasang dan terinstall caranya buka control panel > phone and modem options > pilih tab modems jika modem sudah terinstall maka akan muncul nama modemnya klo gak da install lagi aja
  2. Buat koneksi internet baru  untuk dial up caranya masuk ke control panel > new connections > create a new connection > muncul new connection wizard > next
  3. Setelah itu ikuti seperti gambar dibawah ini
pilih connect to the internet
 
 
 pilih set up my connection manually
 
 
pilih connect using a dial-up modem
 
 
Untuk ISP name isi : telkomnet@instant
 
 
Masukan di phone number : 080989999
 
 
pada internet account  username : telkomnet@instant , password : telkom
 



  • jika sudah selesai settingnya tinggal klik dial aj ntar proses dialup akan berjalan jika berhasil maka akan tampil pop up "network is connected"

  • klo dah gitu check aja koneksi internetnya buka mozilla atau IE kemudian browsing dweh tapi kecepatan untuk telepon rumah memang tidak begitu cepat dibanding dengan telepon rumah dengan speedy n biaya juga lumayan mahal jadi gunakanlah secara bijaksana

tata cara akses internet dan lokal host internet service provider

Tata Cara Akses Internet dan Localhost

• Internet Service Provider
Internet Service Provider adalah suatu perusahaan yang menyediakan layanan jasa akses ke internet baik untuk personal maupun corporate, untuk computer pribadi atau dalam bentuk jaringan.
Jenis-jenis koneksi yang diberikan oleh ISP adalah :
1. IP connection
Jika semua hardware dan software yang kita punya ingin secara langsung terkoneksi ke internet, maka kita harus menggunakan IP address.
2. Dial-up connection.
Jika kita menggunakan modem untuk dial ke ISp supaya mendapatkan koneksi ke internet, maka hal itu disebut akses dial-up.
Berdasarkan sifatnya, ISP dibagi menjadi dua, yaitu :
1. ISP Tertutup
adalah ISP yang memberikan layanan akses internet hanya pada jaringan lokal
dalam lembaga yang bersangkutan.
2. ISP Terbuka
Adalah ISP yang memberikan layanan akses internet untuk masyarakat luas.
Di Indonesia ada beberapa ISP yang menyediakan layanan internet, diantaranya Indonet, Satelindo, Centrin Internet, LinkNet, telkomNet, dan sebagainya.

• Biaya Internet
Sistem perhitungan biaya berlangganan akses Internet ISP dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Volume Based
adalah perhitunagn biaya akses Internet yang bergantung pada jumlah data yang diambil dari Internet.
2. Time Based
adalah perhitunagn biaya akses internet yang bergantung pada waktu yang digunakan dalam mengakses Internet.
3. Flat Rate?Unlimited
adalah perhitungan biaya akses Internet yang tidak bergantung kepada jumlah data yang diambil atau waktu akses Internet.

• Layanan ISP
ISP berkembang berdasarkan kebutuhan pengguna untuk dapet mengakses Onternet secara mudah dimanapun mereka berada.ISP berusaha memberikan layanan secara maksimal. Layana ISP tersebut adalah :
1. Dial-up
Adalah layanan akses Internet dengan menggunakan modem dial-up yang dihubungkan pada line telepon.
Penggunaan akses dial-up diagi menjadi empat, yaitu :
- Personal dial-up
- Corporate dial-up
- Night Server Access
- LAN dial-up ISDN
2. Mobile Access
adalah layanan akses Internet melalui telepon seluler.
3. Hotspot
adalah layana akses Internet pada lokasi-lokasi tertentu.
4. Wireless
adalah layanan akses Internet tanpa kabel.
5. Dedicated Connection
adalah layanan akses Internet 24 jam setiap hari selama 7 hari.

• Setting Modem Dial-UP
Perangkat keras untuk akses Internet harus telah diinstall pada computer sebelum melakukan koneksi ke ISP. Apabila modem yang digunakan adalah modm internal, pasangkan dulu modem tersebut pada slot ekspansi yang terdapat pada mainboard. Apabila modem yang digunakan adalah modem eksternal, hubungkan terlebih dahulu kabel modem pada communication port dan aktifkan modem

• Setting koneksi ke ISP
Setelah perangkat yang dibutuhkan telah siap dan system operasi computer siap pula untuk digunakan.

• Koneksi ke Internet
Langkah-langkahnya :
- klik menu start
- arahkan pointer mouse pada Connet To
- klik nama koneksi ISP ( misalnya Telkomnet@instan )
kemudian akan tampil jendela Connect To Telkomnet@instan
- klik Dial,tunggulah proses koneksi.

Koneksi Internet Melalui Handphone
1. Handphone GSM
GPRS dapat menghubungkan anda ke Internetdimana pun berada. Dengan cara mengaktifkan layanan GPRS bersangkutan dan selanjutnya setting GPRS.
2. Handphone CDMA
Teknologi telepon seluler CDMA dapat digunakan akses Internet daiantaranya adalah PT Telkom dengan layanan Flexi dan Indosat dengan layanan Star One.

Cara Akses Internet dan Localhost
A. Perbedaan Internet dan Localhost
Internet kepanjangan dari Interconnected Network yaitu server jaringan global yang dapat diakses oleh seluruh computer yang ada di dunia dengan kelas IP yang berbeda-beda.
Localhost adalah server jaringan lokal yang dapat diakses oleh computer pada jaringan lokal tertentu dengan kelas IP yang sama. Untuk mengakses Internet dan localhost dilakukan dengan menggunakan bahasa protocol yang sama, yaitu HyperText Transfer protocol ( HTTP ). Web host Internet disimpan pada computer yang dapat diakses oleh seluruh computer yang terhubung jaringan Internet.

B. Akses Internet dan Localhost
Untuk mengakses Internet dan localhost menggunakan cara yang sama. Protokol yang digunakan adalah IP. Web browser yang digunakan adalah Internet Exploler, mozilla Firefox dan Opera.

C. Membuat Localhost
Membuat localhost pada computer server dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang interaktif. Untuk membuat localhost terdapat beberapa software yang dibutuhkan, misalnya pada system operasi Windows 2000 server dengan menggunakan Internet Information Server yang sudah terintegrasi.

D. Membuat Virtual Host
Modul vhost digunakan untuk membuat virtual host. Membuat virtual host pada computer lokal dapat membuat nama domain atau host sesuai keinginan.
Misalnya dengan nama domain www.labkom47.com pada platform Windows 2000 Server Family.

Rabu, 21 September 2011

badan pengatur standar internet

Badan Pengatur Internet


Internet sebagai salah satu teknologi, tidak akan mungkin bisa berjalan dengan sendirinya kalau tidak ada badan yang mengaturnya. Badan pengatur internet ini adalah organisasi nirlaba yang dapat diikuti oleh siapa saja sebagai anggotanya. Berikut hirarki dari badan pengatur internet :

1. Internet Society (ISOC) merupakan organisasi paling teratas yang berfungsi untuk mempromosikan internet dan menyetujui protocol-protocol yang akan digunakan sebagai standard protocol di internet dan bertanggung jawab dalam teknologi internetworking beserta aplikasi-aplikasinya. ISOC berdiri pada tahun 1992 yang dikomandani oleh Vinton G. Cerf (penemu konsep TCP/IP dan Bapak Internet). Informasi lengkap tentang ISOC ini dapat diperoleh pada websitenya www.isoc.org

2. Internet Architecture Board (IAB) merupakan badan penasehat bagi ISOC dalam memutuskan suatu standard yang akan diterapkan di Internet. Informasi lengkapnya bisa diperoleh di www.iab.org

3. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) adalah unit kerja yang berada di bawah IAB yang bertugas untuk mengatur masalah IP Address, DNS, dan registrasi protocol dan penomoran lainnya yang berlaku pada IP. IANA juga mendelegasikan beberapa wewenang ke beberapa unit kerja yang berada di bawahnya, seperti Internic, ICANN, Apnic, ARIN dan lain-lain. Anda dapat mengunjungi websitenya dengan alamat www.iana.org

4. Internet Research Task Force (IRTF) adalah unit kerja yang berada di bawah IAB yang bertugas untuk melalukan penelitian-penelitian terhadap protocol internet, aplikasi, arsitektur dan teknologi internet, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta mempromosikan hasil-hasil penelitian tersebut. Silahkan kunjungi websitenya dengan alamat www.irtf.org

5. Internet Engineering Task Force adalah unit kerja yang berada di bawah IAB yang terdiri dari orang-orang yang berkonsentrasi untuk mengembangkan aplikasi dan arsitektur internet kedepannya. Salah satu tugasnya adalah menerbitkan RFC (request for comment) atas suatu protocol atau standard yang diusulkan oleh seseorang untuk dikomentari oleh publik atas persetujuan dari IAB. Websitenya adalah www.ietf.org

internet dalam jaringan lokal

LAN nirkabel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Notebook yang terhubungkan ke titik akses nirkabel menggunakan sebuah kartu nirkabel PCMCIA.
LAN nirkabel (Bahasa Inggris: Wireless LAN) adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.

Daftar isi

[sunting] Sejarah

LAN nirkabel diharapkan berlanjut menjadi sebuah bentuk penting dari sambungan di banyak area bisnis. Pasar diharapkan tumbuh sebagai manfaat dari LAN nirkabel diketahui. Frost & Sullivan mengestimasikan pasar LAN nirkabel akan menjadi 0,3 miiyar dollar AS dalam 1998 dan 1,6 milyar dollar di 2005. Sejauh ini LAN nirkabel sudah diinstal in universitas-universitas, bandara-bandara, dan tempat umum besar lainnya. Penurunan biaya dari peralatan LAN nirkabel juga membawanya ke rumah-rumah. Namun, di Inggris biaya sangat tinggi dari penggunaan sambungan seperti itu di publik sejauh ini dibatasi untuk penggunaan di tempat tunggu kelas bisnis bandara, dll. Pasar masa depan yang luas diramalkan akan pulih, kantor perusahaan dan area pusat dari kota utama. Kota New York telah memulai sebuah pilot program untuk menyelimuti seluruh distrik kota dengan internet nirkabel. Perangkat LAN nirkabel aslinya sangat mahal yang hanya digunakan untuk alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit dilakukan atau tidak memungkinkan. Seperti tempat yang sudah dilindungi lama atau ruang kelas, meskipun jarak tertutup dari 802.11b (tipikalnya 30 kaki.) batas dari itu menggunakan untuk gedung kecil. Komponen LAN nirkabel sangat cukup mudah untuk digunakan di rumah, dengan banyak di set-up sehingga satu PC (PC orang tua, misalnya) dapat digunakan untuk share sambungan internet dengan seluruh anggota keluarga (pada saat yang sama tetap kontrol akses berada di PC orang tua). Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhirn 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari IEEE 802.11 (Wi-Fi) (lihat artikel terpisah) dan HomeRF (2 Mbit/s, disarankan untuk rumah, antahberantahdi Inggris ). Sebuah alternatif ATM-seperti teknologi standar 5 GHz, HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di pasaran, dan dengan dirilisnya yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a (5 GHz) dan standar 802.11g (2.4 GHz), hampir pasti tidak mungkin.

[sunting] Kekurangan

Masalah kurangnya keamanan dari hubungan nirkabel telah menjadi topik perdebatan. Sistem keamanan yang digunakan oleh WLAN awalnya adalah WEP, tetapi protokol ini hanya menyediakan keamanan yang minimum dikarenakan kekurangannya yang serius. Pilihan lainnya adalah WPA, SSL, SSH, dan enkripsi piranti lunak lainnya.

[sunting] Keamanan

Pada jaringan kabel, satu dapat sering, pada beberapa derajat, akses tutup ke jaringan secara fisik. Jarak geografi dari jaringan nirkabel akan secara signifikan lebih besar lebih sering daripada kantor atau rumah yang dilingkupi; tetangga atau pelanggar arbritrary mungkin akan dapat mencium seluruh lalu lintas dan and mendapat akses non-otoritas sumber jaringan internal sebagaimana internet, secara mungkin mengirim spam or melakukan kegiatan illegal menggunakan IP address pemilik, jika keamanan tidak dibuat secara serius.
Beberapa advocate akan melihat seluruh titik akses tersedia secara terbuka available untuk umum, dengan dasar bahwa semua orang akan mendapat manfaat dari mendapat ketika berlalu lintas online.

[sunting] Mode dari operation

Peer-to-peer atau mode ad-hoc Mode ini adalah metode dari perangkat nirkabel untuk secara langsung mengkomunikasikan dengan satu dan lainnya. Operasi di mode ad-hoc memolehkan perangkat nirkabel dengan jarak satu sama lain untuk melihat dan berkomunikasi dalam bentuk peer-to-peer tanpa melibatkan titik akses pusat. mesh Ini secara tipikal digunakan oleh dua PC untuk menghubungkan diri, sehingga yang lain dapat berbagi koneksi Internet sebagai contoh, sebagaimana untuk jaringan nirkabel. Jika kamu mempunyai pengukur kekuatan untuk sinyal masuk dari seluruh perangkat ad-hoc pegukur akan tidak dapat membaca kekuatan tersebut secara akuratr, dan dapat misleading, karena kekuatan berregistrasi ke sinyal terkuat, seperti computer terdekat.

[sunting] Titik Akses / Klient

Paling umum adalah titik akses melalui kabel ke internet, dan kemudian menghubungi klien nirkabel (tipikalnya laptops) memasuki Internet melalui titik akses. Hampir seluruh komputer dengan kartu nirkabel dan koneksi kabel ke internet dapat di-set up sebagai Titik Akses, tetapi sekarang ini satu dapat membeli kotak bersangkutan dengan murah. Kotak-kotak ini biasanya berbentuk seperti hub atau router dengan antena, jembatan jaringan nirkabel atau jaringan ethernet kabel. Administrasi dari titik akses (sepeti setting SSID, memasang enkrypsi, dll) biasanya digunakan melalui antarmuka web atau telnet.
Jaringan rumah tipikalnya mempunyai sebuah akses stand-alone tersambung kabel misalnya melalui koneksi ADSL, sementara hotspots dan jaringan profesional (misalnya menyediakan tutup nirkabel dalam gedung perkantoran) tipikalnya akan mempunyai titik akses banyak, ditempatkan di titik strategis.

[sunting] Sistem Distribusi Nirkabel

Ketika sulit mendapat titik terkabel, hal itu juga mungkin untuk memasang titik akses sebagai repeater.

[sunting] Stasiun Pengamatan

Beberapa kartu jaringan nirkabel dapat diset up untuk to memonitor sebuah jaringan dengan menghubungkan ke titik akses atau berkomunikasi sendiri. Hal ini dapat digunakan untuk membersihkan penciuman-activitas teks, atau to enkripsi crack.

domain name system

Sistem Penamaan Domain

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.contoh.com di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 192.0.32.10 (IPv4) dan 2620:0:2d0:200:10 (IPv6).

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

[sunting] Teori bekerja DNS

[sunting] Para Pemain Inti

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
  • DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
dan ...
  • authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

[sunting] Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
  • Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
  • Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
  • Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

[sunting] Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
  • Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
  • Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"
  • Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
  • Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
  • Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).

[sunting] Pengertian pendaftaran domain dan glue records

Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang.
Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.
Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record (daftar lekat???)

[sunting] DNS dalam praktik

Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".

[sunting] Caching dan masa hidup (caching and time to live)

Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.

[sunting] Waktu propagasi (propagation time)

Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.

[sunting] DNS di dunia nyata

Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.
DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.

[sunting] Penerapan DNS lainnya

Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
  • Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
  • Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.
  • Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
  • Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.
DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer

[sunting] Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
  • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
  • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
  • [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
  • NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
  • SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
  • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

[sunting] Nama domain yang diinternasionalkan

Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.

[sunting] Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
  • dig (the domain information groper)

[sunting] Pengguna legal dari domain

[sunting] Pendaftar (registrant)

Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders)
ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.
Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar.
Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.

[sunting] Kontak Administratif (Administrative Contact)

Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
  • keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain
  • otorisasi untuk melakukan pemutakhiran ke alamat fisik, alamat surel dan nomor telepon dan lain sebagainya via WHOIS

[sunting] Kontak Teknis (Technical Contact)

Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
  • memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain
  • pemutakhiran zona domain
  • menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)

[sunting] Kontak Pembayaran (Billing Contact)

Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.

[sunting] Server Nama (Name Servers)

Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain.